Jumat, 15 Agustus 2008

Bertanggung Jawab

Hmmm..barusan bunda menguji anak-anak dan hasilnya memuaskan.
Diawali dengan permintaan Detya membeli jilbab karena dia ingin memakainya ke sekolah. OK, Bunda bisa memenuhi, untuk itu Bunda jemput ke TPA dan langsung ke koperasi. Ternyata koperasi ga jualan jilbab, dan alhamdulillah Detya tidak memaksa.
Nah, di pintu koperasi ada penjual makanan ringan yang tampilannya sangat menggoda, sehingga mampir dulu disitu. Icip sini..icip situ akhirnya anak-anak memilih permen agar dan Bunda pilih 3 cemilan. Setelah itu karena lapar berat Bunda mengajak ke kantin dan nyoto disitu. Anak-anak memilih air jeruk dengan esnya sedikit saja. OK, Bunda setuju dengan catatan minuman itu untuk berdua seperti halnya permen agar tadi.
Baru saja Detya memegang gelas jus jeruk itu dan berjalan menuju meja, tiba-tiba entah bagaimana gelas plastik itu tumpah dan isinya tumpah ruah kemana-mana. Bunda hanya memanggil penjualnya biar membersihkan tumpahan itu dan selanjutnya Bunda diamkan saja Detya dan Javas yang hanya bisa menatap.
"Sudah ya..karena memang sudah tumpah maka ga ada gantinya ya..."
Detya diam dan Javas agak cemberut.
"Apa kalian mau jeruknya lagi...?"
Mereka hanya menatap Bunda tanpa ada jawaban sama sekali.
Tante Yayuk yang juga menemani Bunda makan ikut bicara "Kasihan mereka..sudaah..belikan saja.."
"Engga begitu Tante...Mereka kan sedang belajar bertanggung jawab... OK, kalau kalian masih ingin jus jeruk maka permen agar tadi Bunda simpan buat besok saja"
Akhirnya Detya memilih "Ga usah beli lagi deh, aku mau permennya saja."
"Bagaimana dengan Javas, setuju ga..?"
"Iya Bunda aku mau permennya saja."
Selesai deh...Tante Yayuk sampai terheran-heran.
Dapet 3 permen masing-masing, Bunda hentikan karena bagaimanapun jika terlalu banyak akan tidak baik buat mereka. Selanjutnya Bunda minta bantuan Detya untuk mengambil cemilan yang tadi sedang dikemas. Alhamdulillah, dia mau. Padahal Ayah sering mengeluh karena mereka dianggap ga berani untuk memulai bicara sendiri ke penjual barang. Selalu diem aja kalau disuruh memulai sendiri, sampai Ayah jengkel. Menurut Bunda sih...kita jangan terlalu demanding ke anak-anak. Kita iringi saja tapi jangan dilepas sendiri karena mereka pasti belum PD untuk mulai. Dengan begitu lama-lama mereka akan memberanikan diri mereka sendiri untuk memulai. Dan terbukti kan, karena tidak lama kemudian Detya sudah kembali dengan bungkusan cemilan di tangan.
Hal terakhir, Bunda minta mereka untuk jalan sendiri ke TPA karena Bunda akan langsung ke kantor. Mereka setuju dan langsung pergi. Tentu saja Bunda ga langsung ke kantor tapi mengawasi mereka dari kejauhan. Walaupun dengan sedikit berjalan-jalan di depan mesjid akhirnya mereka pun nyampe di TPA.
Ah...senengnya...anak-anakku sudah ikhlas bertanggung jawab.

1 komentar:

de asmara mengatakan...

saya salut mbak... kebanyakan ortu lain mungkin ga kepikiran sejauh ini dan langsung beli jus baru untuk gantinya. tapi cara yg mbak lakuin ini sangat mendidik.