Senin, 28 Juli 2008

Peniru yang Luar Biasa

Hari minggu sore kemarin, Detya bolak-balik minta es cincau dan nata de coco. Sebenarnya siang harinya aku sudah membolehkan dia untuk ngmbil minuman itu, cuman karena siang itu aku pergi berdua sama ayah maka Tante yang tidak mengerti tetap melarang Detya untuk ambil minuman dengan alasan sedang pilek. Makanya sore itu Detya memaksaku untuk minta minuman. Aku membolehkannya asal makan dulu. Berhubung dia ga mau makan ya sudah...ga ada minuman...
Tapi dia sibuk terus menggangguku dengan permintaannya dan aku tetap dengan jawaban kalau belum makan maka ga boleh...5 menit kemudian terucap lagi permintaan Detya dan aku masih bersabar untuk menidakkan secara pelan...3 menit berikutnya terucap lagi dan aku masih bisa bersabar..2 menit berikutnya terucap lagi dan aku sudah hampir membentak tapi masih bisa kutahan sampai kemudian dia masih saja bertanya dan yang terakhir adalah jawaban tidakku disertai bentakan... Detya langsung diam dan menyingkir ke depan ga tanya-tanya lagi. Sebenarnya nyesel juga kenapa aku harus membentak? Tapi masih aja bisa ngeles dengan berkata:"Mbak Eta baru nurutin Bunda ya kalau Bunda sudah teriak...? Bunda kan pengen bersabar tapi kok Mbak Eta membuat Bunda berteriak?"...wuih...ngelesan yang mutu, tapi tetep aja kulakuin. Sydahlah...toh Detya sudah ga bertanya-tanya lagi..
Tapi apa yang terjadi? Setengah jam kemudian aku dengar Detya memarahi adiknya dengan gaya yang sama persis dengan gaya bentakanku tadi. Astaghfirullah....Ayah langsung mengingatkanku dan aku hanya bisa speechless... Pelan-pelan kudekati Detya dan Javas..dan akhirnya kami berdiskusi tentang masalah mereka..Javas ingin meminjam majalah Detya sedangkan Detya masih ingin membacanya sendiri... Aku minta maaf ke Detya karena cara bicaraku tadi dan memintanya untuk tidak meniru apa yang sebenarnya tidak ingin kami lakukan. Semoga dia mengerti...
Ga berapa lama Detya minta makan dan selesai makan dia menagih janjiku untuk membiarkannya minum es cincau itu... Tentu saja karena sudah sesuai perjanjian, dia boleh menikmati minuman itu...
Ya Allah...ingatkanlah selalu diriku ini untuk dapat menahan kesabaran selamanya...

Tidak ada komentar: